Upaya pembangunan pendidikan terus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Budaya sekolah menjadi salah satu alternatif dalam upaya pembentukan karakter yaitu melalui pembiasaan serta penanaman keyakinan yang baik di sekolah. Dengan membentuk budaya mutu sekolah yang baik diharapkan membangun karakter yang baik pula pada siswa. SMA Negeri 6 Kota Tangerang menjalankan budaya mutu sekolah tiap harinya. Fokus implementasi nilai budaya tersebut meliputi budaya mutu beriman dan bertaqwa, budaya mutu cinta tanah air, budaya mutu sehat jasmani dan rohani, budaya mutu literasi/ berwawasan luas, serta budaya mutu seni dan kreasi.
Pada kesempatan ini akan dibahas tentang budaya mutu literasi atau berwawasan luas. Kemampuan membaca menjadi bagian penting dalam indikator penilaian karena membaca dapat memberikan akses untuk dapat memperoleh pengetahuan yang ada di dunia, namun realita yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa minat baca masyarakat tergolong rendah Budaya mutu literasi sekolah ini merupakan wujud Gerakan yang positif, mengingat di Indonesia keterampilan membaca masih rendah. Kegiatan membaca di sekolah perlu dikuatkan dengan pembiasaan membaca bersama. Tujuan dari budaya mutu literasi adalah menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis murid di sekolah,
Kegiatan budaya mutu literasi di SMA Negeri 6 Kota Tangerang dilaksanakan setiap hari rabu dari pukul 07:00 sampai pukul 07:45 WIB. Kegiatan literasi dilakukan di setiap kelas dan didampingi oleh wali kelasnya. Dalam kegiatan ini, para murid membaca buku yang tentunya buku-buku tersebut memiliki nilai-nilai yang terdapat pada buku fiksi dan non fiksi. Setelah membaca buku, siswa akan merangkum dan menuliskan tentang apa yang mereka baca Dengan demikian, diharapkan siswa akan memahami materi-materi dari buku yang dibaca tersebut. Tulisan dan rangkuman tersebut dikumpulkan dalam bentuk jurnal membaca. Budaya ini kedepannya akan terus dijaga oleh sekolah, sehingga diharapkan dengan kesadaran siswa untuk literasi dapat membawa dampak positif. diantaranya dapat mengoptimalkan potensi literasi siswa dalam pembelajaran (Active Learning) melalui buku, sumber informasi, dan perpustakaan sehingga segala informasi tidaklah terpusat terhadap guru